Sebelumnya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Mardwi dan Bu Nurini yang selama 1 semester ini telah memberikan ilmu yang sangat berharga kepada saya serta teman-teman saya di bidang Teknik Komunikasi. Menurut saya mata kuliah ini sangat berharga karena dalam mata kuliah ini diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan baik sehingga pesan yang akan kita sampaikan bisa diterima dengan baik olah lawan bicara.
Selain itu tugasnya pun mengasyikan karena bisa dijadikan sarana refreshing setelah penat terhadap tugas-tugas lain yang menumpuk. Tugas yang paling saya senangi adalah tugas membuat film, karena ketika mengerjakan tugas tersebut saya bisa survei (jalan-jalan) dan asyiknya lagi tidak ada tugas untuk membuat laporan hasil survei (jalan-jalan)
Saya harap mata kuliah ini terus ada di Jurusan Planologi dan dapat terus berkembang untuk menciptakan planner yang memeliki kemampuan komunikasi yang luar biasa.
Seperti diketahui bahwa Negara Indonesia merupakan negara yang sering sekali mengalami bencana alam baik bencana alam yang murni terjadi karena fenomena alam sendiri atau bencana alam yang terjadi karena adanya campur tangan manusia yang tak bertanggung jawab. Bencana alam tersebut antara lain banjir, tanah longsor, gempa bumi, angin topan dan masih banyak bancana alam yang lainnya. Bencana alam tersebut tentu akan banyak menyisakan kerugian bahkan kepedihan di hati bagi para korban.
Oleh karena itu, kelompok kami mengangkat tema "Semarangku Getir, Semarangku Banjir" untuk sedikit mengulas penyebab serta penanggulangan banjir di Kota Semarang yang diaplikasikan dalam bentuk Banner, Web Design dan Film.
Sumber : www.kabarindonesia.com
Bencana alam tersebut bisa terjadi dimana saja dan kapan saja tanpa mengenal waktu. Kota Semarang saja yang notabenenya merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah tidak luput terkena bencana alam. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Semarang adalah banjir. Banjir di Semarang dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu banjir kiriman, banjir lokal dan banjir rob.
Banjir kiriman terjadi secara periodik setiap tahun yang disebabkan oleh :
- Peningkatan debit air sungai yang mengalir dari DAS Garang yang luasnya 204 km2, DAS Kreo yang luasnya 70 km2 dan DAS Kripik yang luasnya 34 km2
- Berkurangnya kapasitas pengaliran atau daya tampung saluran atau sungai tersebut, sehingga air meluap menggenangi daerah di sekitarnya.
- Kiriman air dari daerah atas yang semakin besar, sebagai konsekuensi bertambah luasnya daerah terbangun yang merubah koefisien alirannya.
- Tingginya intensitas hujan.
- Belum tersedianya sarana drainase yang memadai.
- Fasilitas bangunan bawah tanah (pipa PAM, kabel Telkom, dan PLN) yang kedudukannya sangat mengganggu drainase.
Sedangkan banjir rob yang melanda daerah-daerah di pinggiran laut atau pantai disebabkan oleh:
- Permukaan tanah yang lebih rendah daripada muka pasang air laut.
- Bertambah tingginya pasang air laut.
- Sedimentasi dari daerah atas (burit) di muara sungai (Kali Semarang, Banjir Kanal Barat, Kali Silandak, Kali Banger, Silandak Flood Way, Baru Flood Way, dan kali Asin) maupun sedimentasi air laut khususnya oleh pasang surut (rob)
Oleh karena itu, kelompok kami mengangkat tema "Semarangku Getir, Semarangku Banjir" untuk sedikit mengulas penyebab serta penanggulangan banjir di Kota Semarang yang diaplikasikan dalam bentuk Banner, Web Design dan Film.
Sumber : www.kabarindonesia.com
Category:
1 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)